Poetic


I kinda forgot when did I watch 'Ada Apa Dengan Cinta' for the really first time. Who in Indonesia didn't know that movie? It's a sort of romantic movie that I believe have successfully made some people become more poetic by watching it. (eventhough I still don't get how could Rangga didn't notice that he dropped his book. Really)

I used to write poetry as well. No, not because Rangga and Cinta has affected me. It's more because I love how people could arrange words into such thing. So I made mine. I made some pieces of poetry in my note-book. I was still running that stuff until I graduated from junior high school.

Nah, I just watched Ada Apa Dengan Cinta twice in a row! It provoked the poetic side of me. Hahahaha. Actually these poetry below have been in my draft folder for days. I didn't know what on earth make me hesitate. But hmm.. yeah.. here's the poetry that I just made. Ibarat sudah basah, mending langsung mandi saja sekalian.


***


Tahukah..

Ada sesuatu dalam dirimu yang terasa sangat jauh, pun begitu dekat
Seperti hamparan bintang diatas tanah lapang dengan tebing-tebing yang berdiri kokoh di tiap sisinya
Yang seakan bisa kupetik, semudah memetik sisa-sisa padi yang terbakar oleh bara kemarauyang kulewati dibawah langkah-langkah kecilku

Kau,
Kau sering berada diantaranya

Diantara aroma malam yang memenuhi ruang paru-paruku
Diantara angin yang menjilat tengkuk ku lalu hilang berlalu entah kemana
Kau ada diantara kehampaan dan ketidaktahuan ku atas apa yang selama ini kutuju
Kau ada di setiap kali kebingungan ku seolah memaksa diriku untuk berpuisi

Namun, kau tahu, bibir ini bak lokerdan aku tak bisa berkata-kata
Hanya tatap, hanya ratap
Hanya lagu-lagu cinta yang mengalun bukan untuk siapa-siapa

Lagi,
Kau sering berada diantaranya

Diantara bait-bait yang kunyanyikan tanpa sengaja
Diantara nyanyian yang melewati lubang telingaku lalu berputar-putar mengarungi isi kepala
Kemudian kembali menjadi sepenggal kalimat yang terngiang untuk beberapa lama
Sepenggal kalimat dimana kau ada didalamnya

Kau adalah apa yang kerap kali tampak ketika wajah bulan menyembul dari sela-sela batang pohon
Bias cahaya nya menemani jalan-jalan dan persimpangan yang kulalui
Jalan menuju rumah, bukan jalan menuju mu
Tapi, kau tahu, entah mengapa bulan ini seolah menuntunku untuk kesana

Jalan ini lurus, namun aku hilang arah
Cuaca ini cerah, namun sejauh mata ku memandanghanya gelap gulita
Tempat ini ramai, namun aku tak menemukan siapa-siapa

Ketahuilah,
Dibalik setiap kata dan semua rasa yang tertahan

Aku hanyalah manusia yang tidak pernah tahu bagaimana caranya untuk bisa benar-benar mencintaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar