Jadi kemarin pagi, sekitar jam enam, saya membuka pintu belakang rumah setelah pintu tersebut diketuk beberapa kali oleh seseorang. Saya sudah bisa menebak bahwa yang mengetuknya adalah adik saya sendiri -yang kemarin akan kembali masuk ke sekolah setelah libur lebaran. Awalnya saya pikir dia baru bangun, dan baru akan bergegas untuk mandi. Tapi ternyata, pas saya buka pintu, doi sudah rapi dengan baju sekolah, tas di punggung, serta wangi cologne gel di badannya. Iya, adik saya umur sepuluh tahun udah pake semacam parfum, pemirsa. Kakaknya yang unyu ini aja yang umurnya udah 19 kadang masih suka lupa pake bedak setiap keluar rumah. -__-
Malam sebelumnya, sebelum tidur, doi memang minta tolong ke mama untuk dibangunkan jam lima pagi. Well, saya langsung mikir kalo itu cuma wacana doang adik saya bisa langsung bangun pas dibangunkan. Paling-paling doi langsung tidur lagi, terus shock sendiri pas ngeliat jam ternyata udah hampir jam setengah tujuh. Tapi ternyata kali ini berbeda. Jam masuk sekolah adik saya itu jam tujuh, dan jam enam pagi dia sudah berada dalam keadaan siap meluncur.
aku siap meluncuuuur !
Setelah ketawa-ketawa ngakak bareng, adik saya lalu pergi sarapan dan saya kembali tidur-tiduran di kursi ruang tamu. Melihat bagaimana kesiapan adik saya tadi membuat pikiran saya menerawang jauh. Saya ingat banget jaman-jaman sekolah dulu, hari pertama sekolah setelah liburan adalah hari yang paling saya tunggu-tunggu. Sama kayak adik saya, di hari pertama sekolah itu semua nya lebih well-prepared daripada biasanya. Baju sekolah udah siap dari jauh-jauh hari, buku-buku udah siap dalam tas sesuai roster, PR sudah selesai, dll.
Pertemuan kembali setelah jeda beberapa lama selalu menimbulkan perasaan excited. Apalagi kalo bukan karena kangen. Kangen sekolah, kangen temen-temen, kangen ketawa-ketawa bareng, dll. Sensasi rasa kangen tersebut tidak akan pernah sama lagi dengan kali pertama saat beberapa orang bertemu kembali. Kenyataannya, hari kedua, ketiga, keempat dan seterusnya tidak pernah 'semenggetarkan' hari pertama tadi. Hmm sounds familiar, yah. this is how the memories works. :)
Mungkin itulah mengapa kita selalu butuh jeda untuk segala sesuatunya. Kita harus memberi ruang untuk rindu agar bisa mengerti bahwa betapa pertemuan itu berharga. Walau kadang, the interlude is kinda frustating.
Kita semua pasti tau rasanya, misalnya, saat menunggu orang tua di pintu kedatangan bandara. Atau ketika melihat wajah seseorang yang sudah lama kita tak jumpai diantara hiruk pikuk keramaian. Saat-saat pertama tersebut adalah apa yang paling melekat kuat dalam ingatan kita dan yang paling terasa 'hangat'. Meskipun setelahnya semuanya terasa biasa-biasa saja. Makanya itulah mengapa kita harus menikmati sebaik mungkin sensasi yang ada.
Seperti yang pernah saya bilang: It's not always good, but those first-time-things are something which is well shaped the most in our brain.
Semua orang pasti punya harapan untuk bisa mengulang saat-saat pertama mereka terjadi lagi untuk pertama kalinya. yeah, you wish..
Pertemuan kembali setelah jeda beberapa lama selalu menimbulkan perasaan excited. Apalagi kalo bukan karena kangen. Kangen sekolah, kangen temen-temen, kangen ketawa-ketawa bareng, dll. Sensasi rasa kangen tersebut tidak akan pernah sama lagi dengan kali pertama saat beberapa orang bertemu kembali. Kenyataannya, hari kedua, ketiga, keempat dan seterusnya tidak pernah 'semenggetarkan' hari pertama tadi. Hmm sounds familiar, yah. this is how the memories works. :)
Mungkin itulah mengapa kita selalu butuh jeda untuk segala sesuatunya. Kita harus memberi ruang untuk rindu agar bisa mengerti bahwa betapa pertemuan itu berharga. Walau kadang, the interlude is kinda frustating.
Kita semua pasti tau rasanya, misalnya, saat menunggu orang tua di pintu kedatangan bandara. Atau ketika melihat wajah seseorang yang sudah lama kita tak jumpai diantara hiruk pikuk keramaian. Saat-saat pertama tersebut adalah apa yang paling melekat kuat dalam ingatan kita dan yang paling terasa 'hangat'. Meskipun setelahnya semuanya terasa biasa-biasa saja. Makanya itulah mengapa kita harus menikmati sebaik mungkin sensasi yang ada.
Seperti yang pernah saya bilang: It's not always good, but those first-time-things are something which is well shaped the most in our brain.
Semua orang pasti punya harapan untuk bisa mengulang saat-saat pertama mereka terjadi lagi untuk pertama kalinya. yeah, you wish..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar