Kadang kita baru menyadari lukanya saat ia berdarah
dan kita bertanya-tanya, mengapa selama ini rasa sakitnya tidak terasa?
Saat darah mengucur, baru kita sadar
Bahwa kita terluka.
Apakah kita sudah mati rasa?
Kadang kita terlalu fokus sampai mengabaikan setiap rasa yang ada
Baik itu sakit, atau bahagia
Kita terlalu fokus pada objek yang dituju
Walau dengan duri tajam yang ditapaki untuk berjalan
Walau matahari sudah terasa sejengkal dari kepala
Dengan luka memenuhi tubuh, kita tetap berjalan kedepan
Tanpa merasa sakit, tanpa merasa perih
Padahal lukanya selalu ada disana, seperti parasit
Sampai darah meretas keluar dan kita tersadar
Ternyata kita terluka, dan lumayan sakit rasanya
Tapi kita bertahan
Meskipun hati dan otak berontak
Mengingatkan bahwa sudah terlalu banyak luka
Mereka lah yang selama ini terus berselisih paham
Tentang rasa yang kadang tidak realistis
Tentang cinta yang harus dibarengi dengan logika
Masihkah mau bertahan,
Walau dengan luka dimana-mana?
just found these poem in my memopad. kinda forgot when did I make this one.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar