Music review

There's always a good feeling after found a good song on Youtube. Yeah, saya adalah salah satu orang yang senang nyari-nyari lagu bagus di internet. Akhir-akhir ini saya bener-bener lagi k-o-s-o-n-g. Selain nyanyi-nyanyi sambil main gitar di ruang tamu dan pipis setiap lagi kebelet, hal yang sering saya habiskan untuk membunuh waktu adalah dengan browsing.

I sometimes think that I have to produce some new 'works' instead of spending most of time browsing on the internet. But it's alright. So this is a good song (one of) that I come up with :




The Paper Kites adalah salah satu band Indie favorit saya yang berasal dari Melbourne, Australia. Lagu berjudul 'Paint' adalah salah satu lagu dari band diatas yang mengisi playlist saya selain Bloom, Featherstone, Woodland, dan Arms. Their mellow music and beautiful harmonies are so calming. Kebanyakan lagu-lagu di playlist saya memang musik calming semacam itu. Orang-orang yang mendengar kebanyakan pasti langsung menilai 'pasti sering ko galau toh.' (yeah, kebanyakan!) tapi tidak, tidak pemirsa ! Mungkin emang iya sih lagu-lagu tersebut yang menguatkan perasaan biru di dalam hati. Tapi menurut saya, lagu-lagu tersebut yang justru malah membuka pikiran. It makes us feel relax. Tapi teteup, liriknya memang dalem. Gak tau deh itu lirik atau sumur.

Here's the lyric :

We were trying, but we're trying no more
It's cold on the floor, cold on the floor
This house has never been the same as before
It's never felt warm, never felt warm

There's something moving through the windows and walls
I've seen it before, seen it before
You left me living with a lingering soul,
how little you know, how little you know

We were standing at the foot of a path
I had to go back, had to go back
I chose to travel as a lonely man
So much that I lacked, so much that I lacked
I'm always wishing I was walking that road
It's something I hold, something I hold
I take it with me all the places I go
How little you know, how little you know

I only eat to fill me up
I only sleep to rest
I need a love just like you gave
I haven't found it yet, found it yet

See where I am is where I'm wanting to be,
I know what I need, know what I need
And there are many different places to see
I know how to dream, know how to dream
Still there's a wound and I'm moving slow
Though it don't show, though it don't show
I've got a hole where nothing grows,
How little you know little you know

I only eat to fill me up
I only sleep to rest
I need a love just like you gave
I haven't found it yet, found it yet

Maybe we'd marry and we'd work it out fine,
In some other time, some other time
And we are happy when I'm walking that line,
It's all in my mind, all in my mind
I paint the ceiling so that nobody knows
I cover it slow, cover it slow
It's like you've never even met me before,
How little I show, little I show



I guess the song is about someone who is feeling incomplete after had a break-up. yeah, sedih pemirsa. Saya juga punya lagu yang memiliki substansi yang tidak jauh beda dengan lagu diatas. Noah and The Whale - Our Window, atau Isbells - Time's Ticking. Lagunya agak-agak NYESSS. Lebih NYESSS lagi saat didengarkan ketika dini hari pas lagi gak bisa tidur. Jadi kalo lagi gak bisa tidur mending kita baca surah-surah pendek aja ya pemirsa. Oke, bismillah...

Selain The Paper Kites, I have some recommended band/singer to tell to you. 

- Aqualung
- The Good China
- Sun Kill Moon
- Eels
- Local Natives
- Six Organs of Admittance
- Woodpigeon
- The Boy Who Trapped The Sun
- The Narrative
- Oh Mercy
- Gregory and The Hawk
- Art of Fighting
- Blind Pilots
- Marble Sounds
- Rosie and Me
- Trent Dabbs
- The Honey Trees
- Low Roar
- Moddi
- Fossil Collective
- Keaton Henson
- Snowmine
- Kodaline
- Letters and Lights
- Right Away, Great Captain
- Telekinesis

Okay, okay. Sebelum kalian semua berfikir 'ih sedih-sedihnya lagunya Nicha..' atau 'ini Nicha mellow nya anaknya..' atau lagi 'ndak salah kalau Nicha suka duduk sendiri di pojokan..' you better throw those kind of thoughts out of your mind ! Instead of 'lagu mellow', saya lebih suka menyebutnya lagu keren, karena suara penyanyinya yang memang keren dan liriknya yang magical. They're still not-mewek-able-songs i got in my playlist. So you guys who want to sing along with happy mellodies within, here are some suggestions :

- Bombay Bicycle Club
- The Postelles
- Geographer
- Foster The People
- Owl Eyes
- Oh Dear Vegas
- The Postmarks
- Midi Matilda
- Imperial Teen
- The Zolas
- Wake Owl
- Atlas Genius
- The Chevin
- Said The Whale
- Ambulance LTD

Last but not least, one of my happy song is... Ade Basuki - Bertarunglah Dragon Ball.

Sebenarnya masih banyak sih lagu-lagu keren yang saya tau tapi gak saya simpan di playlist. Yah bukan berarti karena saya gak punya lagunya jadi saya otomatis gak tau atau gak hapal. Banyaaak banget lagu yang saya hapal diluar kepala tapi kenyataannya di handphone saya gak punya lagunya.Yah, sama kayak cinta. Bukan berarti karena kita gak pernah nyebut-nyebut orangnya, lantas orang itu gak ada dalam pikiran kita atau kita gak tau tentang orang itu. hahahahaahhahahahahaha *ketawasampegila.

Siapa tau masih butuh lagu-lagu lain, feel free to ask. :p

The first time.

Jadi kemarin pagi, sekitar jam enam, saya membuka pintu belakang rumah setelah pintu tersebut diketuk beberapa kali oleh seseorang. Saya sudah bisa menebak bahwa yang mengetuknya adalah adik saya sendiri -yang kemarin akan kembali masuk ke sekolah setelah libur lebaran. Awalnya saya pikir dia baru bangun, dan baru akan bergegas untuk mandi. Tapi ternyata, pas saya buka pintu, doi sudah rapi dengan baju sekolah, tas di punggung, serta wangi cologne gel di badannya. Iya, adik saya umur sepuluh tahun udah pake semacam parfum, pemirsa. Kakaknya yang unyu ini aja yang umurnya udah 19 kadang masih suka lupa pake bedak setiap keluar rumah. -__-

Malam sebelumnya, sebelum tidur, doi memang minta tolong ke mama untuk dibangunkan jam lima pagi. Well, saya langsung mikir kalo itu cuma wacana doang adik saya bisa langsung bangun pas dibangunkan. Paling-paling doi langsung tidur lagi, terus shock sendiri pas ngeliat jam ternyata udah hampir jam setengah tujuh. Tapi ternyata kali ini berbeda. Jam masuk sekolah adik saya itu jam tujuh, dan jam enam pagi dia sudah berada dalam keadaan siap meluncur.



aku siap meluncuuuur !


Setelah ketawa-ketawa ngakak bareng, adik saya lalu pergi sarapan dan saya kembali tidur-tiduran di kursi ruang tamu. Melihat bagaimana kesiapan adik saya tadi membuat pikiran saya menerawang jauh. Saya ingat banget jaman-jaman sekolah dulu, hari pertama sekolah setelah liburan adalah hari yang paling saya tunggu-tunggu. Sama kayak adik saya, di hari pertama sekolah itu semua nya lebih well-prepared daripada biasanya. Baju sekolah udah siap dari jauh-jauh hari, buku-buku udah siap dalam tas sesuai roster, PR sudah selesai, dll.

Pertemuan kembali setelah jeda beberapa lama selalu menimbulkan perasaan excited. Apalagi kalo bukan karena kangen. Kangen sekolah, kangen temen-temen, kangen ketawa-ketawa bareng, dll. Sensasi rasa kangen tersebut tidak akan pernah sama lagi dengan kali pertama saat beberapa orang bertemu kembali. Kenyataannya, hari kedua, ketiga, keempat dan seterusnya tidak pernah 'semenggetarkan' hari pertama tadi. Hmm sounds familiar, yah. this is how the memories works. :)

Mungkin itulah mengapa kita selalu butuh jeda untuk segala sesuatunya. Kita harus memberi ruang untuk rindu agar bisa mengerti bahwa betapa pertemuan itu berharga. Walau kadang, the interlude is kinda frustating.

Kita semua pasti tau rasanya, misalnya, saat menunggu orang tua di pintu kedatangan bandara. Atau ketika melihat wajah seseorang yang sudah lama kita tak jumpai diantara hiruk pikuk keramaian. Saat-saat pertama tersebut adalah apa yang paling melekat kuat dalam ingatan kita dan yang paling terasa 'hangat'. Meskipun setelahnya semuanya terasa biasa-biasa saja. Makanya itulah mengapa kita harus menikmati sebaik mungkin sensasi yang ada.

Seperti yang pernah saya bilang: It's not always good, but those first-time-things are something which is well shaped the most in our brain. 

Semua orang pasti punya harapan untuk bisa mengulang saat-saat pertama mereka terjadi lagi untuk pertama kalinya. yeah, you wish..

Luka

Kadang kita baru menyadari lukanya saat ia berdarah
dan kita bertanya-tanya, mengapa selama ini rasa sakitnya tidak terasa?
Saat darah mengucur, baru kita sadar
Bahwa kita terluka.
Apakah kita sudah mati rasa?
Kadang kita terlalu fokus sampai mengabaikan setiap rasa yang ada
Baik itu sakit, atau bahagia
Kita terlalu fokus pada objek yang dituju
Walau dengan duri tajam yang ditapaki untuk berjalan
Walau matahari sudah terasa sejengkal dari kepala
Dengan luka memenuhi tubuh, kita tetap berjalan kedepan
Tanpa merasa sakit, tanpa merasa perih
Padahal lukanya selalu ada disana, seperti parasit
Sampai darah meretas keluar dan kita tersadar
Ternyata kita terluka, dan lumayan sakit rasanya
Tapi kita bertahan
Meskipun hati dan otak berontak
Mengingatkan bahwa sudah terlalu banyak luka
Mereka lah yang selama ini terus berselisih paham
Tentang rasa yang kadang tidak realistis
Tentang cinta yang harus dibarengi dengan logika
Masihkah mau bertahan,
Walau dengan luka dimana-mana?




just found these poem in my memopad. kinda forgot when did I make this one.

Talk about drawing

Jadi sebenarnya saya sudah lama merencanakan untuk membahas soal dunia gambar-menggambar disini. a beautiful little world that i've been falling into. Well, saya sama sekali belum expert alias masih amatiran. Yah hanya sekedar berbagi ilmu yang diketahui. Knowledge is same as the happiness. It's real when it's shared. Di dunia perkuliahan sekarang saya baru kembali men-serius-kan hobi saya yang sebenarnya dulu gak pernah saya dalam-dalamin amat. Baru pas kuliah saya mencoba membuat gambar realis. Selain itu, baru pas kuliah juga saya punya lebih banyak koleksi pensil beserta drawing pen, padahal dulu mau gambar apapun pasti yang dipake cuma pensil 2B. Sekarang ini, uang saya lebih sering habis di stationary daripada di toko baju. hahaha. Suka menggambar sih sebenarnya sudah dari SD. Tapi waktu SD saya lebih cenderung suka nulis. Di binder saya masih nyimpan tuh puisi yang saya buat pas lagi patah hati karena cowok yang saya suka malah nembak sahabat saya sendiri. hahahaha (i'll make a post about it later on) jaman-jaman SMP dan SMA saya lebih sering menggambar di halaman-halaman belakang buku tulis. Jadi kalo iseng saya suka gambar temen kelas saya atau guru yang lagi ngajar di depan. Saya ingat waktu SMA kelas tiga, saya iseng menggambar muka guru akuntansi dan guru matematika terus teman-teman kelas saya yang ngeliat hasilnya langsung ketawa karena hasilnya katanya mirip. Terus ya gitu, saya belum pernah waktu itu yang namanya menggambar dengan sungguh-sungguh. Kecuali yaa mencintai secara sungguh-sungguh.. #kalem

Waktu udah lulus SMA, saya membuat sebuah sketsa yang diperuntukkan untuk salah seorang sahabat saya yang hendak pergi ke Bandung untuk melanjutkan kuliah. Sebagai sahabat yang romantis, saya memberikan dia sebingkai sketsa yang saya buat sendiri. Jadi ceritanya saya bikin semacam kenang-kenangan gitu, biar nanti pas dia di kosan-nya dan ngeliat sketsa itu dia bisa teringat akan kenangan bersama teman sebangku nya yang unyu ini. Saya buatnya di kertas HVS dan cuma pake satu jenis pensil yaitu pensil 2B, beserta pensil warna. Bisa dilihat sendiri deh hasilnya bagaimana..


yang ini sahabat saya itu. jadinya lumayan mirip lah.


yang disebelah kiri itu saya. Keliatan banget udah males menggambar disitu. Gambar bibirnya ngasal dan gak pake garis-garis gigi. matanya juga kecil sebelah.. -_-


jadi pemirsa, hal pertama yang harus kita tekan kan sebelum menggambar adalah..

NIAT.

Yap, niat. Berkali-kali saya mengalami kegagalan karena masalah tidak niat. Kalo emang dari awal gak niat menggambar, hasilnya pasti bakal 'apa adanya' banget deh. Selain itu kita bakal terus-terusan mikir di bagian mana yang salah sampe hasilnya bisa jadi kurang mirip. Mengapa 'kurang mirip' bukan 'tidak mirip'? Memang sih orang menggambar pasti lah dengan maksud membuat hasilnya mirip dengan objek yang ditiru. Menurut saya, yang paling penting, orang melihat karya kita dan mengenal siapa objek yang kita gambar itu sudah termasuk berhasil. Menggambar itu bukan pekerjaan yang dilakukan dalam lima menit, pemirsa pemirsa rahimakumullah. Selain itu, kalo gak niat, jadinya kita bakal mengabaikan kesalahan-kesalahan di gambar yang kita buat. Disitulah segalanya bermula. Kadang kita udah tau hasilnya bakal kurang mirip, tapi tetap dilanjutin. Misalnya, gara-gara kita malas menghapus. Atau lagi, hasilnya udah terlalu jauh jadi capek kalo diulang lagi. Jadi, jangan ragu untuk memperbaiki. Do the best of you.

the second thing we have to apply is..

SABAR.

Kesabaran adalah salah satu elemen penting. Penting banget malah. Setiap ngeliat karya-karyanya orang yang hasilnya betul-betul men-detail, saya langsung berfikir 'betapa sabarnya ini orang..' Butuh kesabaran yang sangat besar untuk membuat sebuah karya seni yang keren. Setiap karya-karya tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit. great works takes times.  

Berkaitan dengan kesabaran, yaitu..

JELI.

Jeli ini bukan agar-agar ya. Jadi butuh kejelian dalam menggambar, agar kita bisa melihat kesalahan yang kita buat sekecil apapun. Ingat kalo banyak kegagalan yang muncul dari hal kecil yang dianggap sepele.

Well, karena saya juga sebenarnya tidak bisa menjelaskan teknik-teknik apa yang harus kita ketahui dalam menggambar, berikut akan saya bagi karya yang saya buat step by step. Every pictures starts from the eyes.





Travis barker.



That's what eraser is for.




you can also check here for more.

Postingan lebaran.

Assalamualaikum.. Saya atas nama Anisa Shabrina beserta keluarga mengucapkan selamat hari raya idul fitri, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin. Maaf kalo ada salah yaaa semuanya. Alhamdulillah ketemu lebaran lagi. Emang gak ada yang ngalahin tentram nya suasana hari lebaran.. #ngunyahopor

Tidak terasa juga saya sudah melewati hari lebaran di tempat yang sama selama bertahun-tahun. Saya udah lupa kapan terakhir kali saya mudik ke kampung halaman papa yang berjarak sekitar 190 km dari kota Makassar. (barusan cek di gugel -,-) seperti biasa setiap hari lebaran saya bergegas menuju mesjid untuk melaksanakan shalat Ied bersama ketiga saudara perempuan saya yang cantik-cantik  menjengkelkan. Suasana shalat Ied di mesjid dekat rumah saya tidak pernah jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Rasanya shalat belum lengkap kalo gak diiringi raung-raungan anak kecil. Belum lengkap juga kalo gak ada balon yang terbang di udara. Kadang saya heran juga, ini ngapain sih emak-emak datang ke mesjid cuma buat nyumbang suara teriakan anaknya. apalagi kalo sampe dia ternyata juga gak shalat dan malah sibuk ngejagain anak kecilnya biar gak nangis (tapi tetep nangis juga). Satu hal yang bikin saya heran juga, adalah cewek-cewek yang ke mesjid pake high-heels. Saya kurang paham tuh. Pokoknya kurang paham aja deh.

Oh iya, ada pengalaman buruk banget tadi pas sebelum shalat. Subuh-subuh tadi emang hujan, jadinya lapangan yang dipake shalat itu rada becek. Pas lagi duduk cantik, tiba-tiba, entah dari mana, seekor kodok muncul di depan saya dan saya spontan shock lalu kabur tiga shaf dari tempat saya duduk. Kodok tersebut melompat-lompat dengan indahnya melewati sejadah saya lalu melanglang buana mengagetkan ibu-ibu di barisan belakang. yah, saya phobia banget sama kodok. Disitulah saya diketawain abis-abisan sama kakak dan adek saya. Setelah itu, kakak saya menunjukkan potongan tulisan di koran yang dipake untuk mengalasi sejadah kami yang bertuliskan "TIDAK TAKUT" haaahaha asli coincidence.   

anyway, i haven't slept yet until now. Jadi tadi saya shalat ied dalam keadaan belum tidur. hahaha. sekitar jam setengah lima subuh tadi saya baru selesai matiin laptop dan ngantuk sama sekali belum muncul. saya coba tutup mata pake bantal terus dengar lagu lewat headset tapi akhirnya alarm yang saya setel- yang dimaksudkan untuk membangunkan saya tiba-tiba berbunyi sendiri. Jadi, beberapa hari belakangan ini saya mencoba menyibukkan diri dengan software Coreldraw. It's been a loooooongggg time since the last time i make love with those stuff. Terakhir main corel-corelan itu waktu SMP. Waktu itu sempat juara satu lomba desain grafis, luckily. hahaha

Beberapa hari yang lalu, saya gak sengaja nemu info tentang lomba typography di twitter. Entah mengapa saya terpancing untuk kembali membuat karya dengan software, beside sketsa-sketsa yang selama ini saya buat dengan drawing tools yang saya punya. Seperti inilah kiranya hasil kesotoyan tersebut :


tracing nya gagal...


saya butuh banget wejangan dari sang ahli, mengetahui bahwa karya yang saya buat nilainya cuma dua dari sepuluh. Apalagi, bertanya sama youtube itu gak pernah cukup. Waktu itu saya sempat ngobrol sama temen saya yang namanya Apip, lewat facebook. Saya sempat berguru soal desain, sampai akhirnya dia bilang "kalo ada pertanyaan feel free to ask' maka kemaren, setelah jadi ketiga karya diatas, saya nge-dm dia untuk menanyakan beberapa hal. 

Apip adalah orang Lamongan. Karena iseng, kemaren saya mention dia nyoba-nyoba pake bahasa Jawa. Orang-orang pasti mikirnya saya fasih abis. hahahahaha



asli saya bukan orang Jawa. Suer :))


well, saya adalah salah satu orang yang jatuh cinta dengan bahasa Jawa. Gak tau juga deh kenapa. Beberapa kali saya melakukan aksi sotoy dengan orang Jawa beneran. Malam itu saya lagi di daerah Cempaka putih, Jakarta Utara. Saya lagi nyari makanan untuk menyelamatkan perut 39 orang teman-teman saya lain di wisma bersama tiga orang teman yang lain. Setelah membeli nasi goreng, kami singgah di penjual soto pinggir jalan karena ada satu orang temen saya yang (kalo gak salah) gak suka nasgor. Saya mendekat ke mas-mas soto-nya lalu dengan sok asik nanya, "sijine piro mas?" lalu, setelah itu, mas nya menyebutkan 'delapan ribu rupiah' dalam bahasa Jawa. Disitu saya bener-bener ngerasa di skak-mat. Lalu saya ngakak dan pura-pura gila.. -,-

Kembali ke suasana lebaran. 


Mau ngomong apa lagi yah. Yah seperti doa semua umat muslim pada umumnya, semoga kita semua masih diberi umur untuk bertemu ramadhan berikutnya, dengan sanak keluarga yang masih lengkap. Amin ya Rabbal alamin.

Oke, karena di lebaran kali ini saya tidak foto-foto keluarga dengan baju putih-putih atau apapun yang bernuansa islami, maka saya akan membagi foto-foto kekosongan saya setelah makan opor. :))


kemudian tiba-tiba datang seorang nenek lampir meramaikan kekosongan kami..


late night talk... #2

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas wi-fi tetangga yang sebenarnya saya juga gak tau tetangga yang mana. Oleh karenanya sekarang saya bisa menikmati internet gratis di rumah walaupun cuma dari teras. Ya namanya juga gretongan. Sekalinya lancar, lancar banget kayak jalanan di Jakarta pas lagi lebaran. Tapi sekalinya gak konek, mesti guling-guling dulu baru bisa konek lagi.

Udah dua jam lebih saya duduk cantik depan laptop nungguin donlot-an yang gak kelar-kelar. Ini donlot-an nya antara jalan, tapi sebenarnya gak gerak kemana-mana. (hmm semacam hubungan yaa..) sebenarnya saya mau nyerah aja terus pergi tidur, tapi ya karena saya anaknya sudah terbiasa menunggu akhirnya ditungguin juga. semoga akhirnya yang saya donlot bisa terdonlot dengan baik. (?)



nyerah gak eaaa...


bagusnya bahas apa yah? mari kita share thoughts, seperti biasa.
pemikiran saya sebelumnya sudah saya bagi dalam sebuah postingan di twitter. karena di twitter hanya dibatasi oleh 140 karakter saja, maka sekarang saya akan menguraikan secara lebih dalam disini.

"i'm probably the most incosistent person i've ever known...."

yeah, saya suka mikir kalo saya barangkali adalah orang yang paling tidak konsisten yang pernah saya kenal. i often think too much. i think about certain things and then think back again how could I ever change my  mind that I once sured about? Intinya, saya suka ngerasa bego banget. Saya gak mau nyakitin siapa-siapa tapi akhirnya saya merasa seperti saya memang tidak sedang menyakiti, tapi membunuh. Saya suka merasa ganjil dengan keputusan yang saya ambil sendiri. pertanyaan-pertanyaan yang muncul di otak seperti, "is this what i asked for?", atau "are you really sure?" semuanya akhirnya berakhir tanpa jawaban apapun. saya merasa di dalam diri saya terdapat banyak orang yang mencoba bersumbangsi dengan keputusan yang akan saya ambil. dan bodohnya, saya juga gak tau apa yang sebenarnya saya mau. sounds pathetic, rite?
karena ketidak-konsisten-an tersebut lah yang mungkin membuat saya menjadi cepat "rapuh". suka feeling guilty. diri sendiri aja saya gak ngerti, gimana saya mau sok-sok an ngertiin orang lain. terutama lagi, orang lain yang mencoba mengerti saya.

anyway, ini donlot-an kok gak selesai-selesai ya... -___- plis donlot-an, kamu jangan stuck gitu dong ! kamu gak boleh terjebak di tempat yang situ-situ aja.

sudahlah,
yuk kita sahur.
keep smileeeeeeeeeeeeee !