senja yang abu-abu.

jadi gue baru ngepost kemaren, dan sekarang udah ngepost lagi. biasanya ada jangka waktu yang agak lama antara satu tulisan gue ke tulisan gue yang lain. namun kali ini beda. oke ini emang gak penting. lagian sekarang gue udah gak pernah log-in twitter, makanya gue lebih sering buka blog. (tuh kan dibahas juga..)
oke, gue lagi duduk sendirian didepan PC, di kamar atas rumah sambil ditemenin somewhere only we know-nya Keane yang udah sedari tadi mengudara. langit diluar warnanya abu-abu, dan angin bertiup lumayan kencang. pintu gue biarkan terbuka lebar supaya anginnya bisa masuk dengan leluasa. mungkin aja ada rindu yang dititipkan sama dia kepada angin yang berhembus melalui daun-daun pepohonan itu, untuk gue hirup agar kedepannya gue bisa hidup lebih lama dengan udara yang sehat.
sekarang udah lewat jam setengah 6 sore. senja tak pula nampak. hanya warna abu-abu yang menutupi seluruh wajah langit. menyembunyikan silau cahaya matahari, yang sesekali mengintip seiring awan yang bergerak melaju, menuju arah entah kemana.
namun abu-abu tak pula se-suram itu.
walau karenanya senja jadi tak nampak.
walau karenanya siluet kita jadi gak keliatan.
tapi abu-abu itu teduh.
walau ia tak sehangat senja.
walau abu-abu itu identik dengan gelap.
tapi abu-abu lah yang membentuk sketsa kita, menjadi hidup
karena hidup kita gak selamanya berwarna
tapi bukannya abu-abu itu juga warna?

hidup gak selamanya berwarna cerah, sebab ia kadang pula abu-abu
namun keberadaan senja sudah menjadi hal yang pasti
tak peduli seberapa abu-abu-nya hidup itu sendiri
kita hanya harus menunggu sampai awannya pergi
setelah itu kita bisa kembali menyaksikan senja,
walau di tempat yang berbeda, tapi masih dibawah langit yang sama
menyaksikan senja yang abu-abu
sebab kita sedang tidak bersampingan.



(ditulis dengan tingkat ke-asal-an maksimal)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar