Greatest day of the year.

I thank God for every single breath that I take until now so I still be able to feel the love by people whom I really love too.



well, saya udah lupa kapan terakhir kali saya merasa sebahagia ini waktu ulang tahun. 
Terakhir ulang tahun saya yang 'wah' itu waktu kelas 2 SMP. Waktu itu dikerjain abis-abisan, bahkan ngerjainnya niat banget sampe-sampe dari seminggu sebelumnya saya udah 'dijauhin massal' sama temen-temen. Saya masih ingat waktu saya dihakimin didepan kelas dan ternyata saya dikerjain, terus dikasih jaket sebagai kado ulang tahun. 
I miss that kind of feeling, and right about a month ago, i finally felt the same way again.

16 April 2012, greatest day of the year..

Percayalah, buat anda yang penasaran seperti apa rasanya surga kelak, sedikit banyaknya anda bisa membayangkannya dengan mencoba kue ini. 



Hahahaha, ini kado dari temen-temen yang beberapa diantaranya sebenarnya merupakan semacam 'paksaan' dari saya sendiri :P
Bisa dilihat sendiri diatas meja itu ada STNK sama kunci motor. Jadi, sekitar seminggu sebelum saya ulang tahun saya udah bikin semacam list yang isinya itu setiap orang beliin saya satu kado. Ada yang saya minta beliin baju, celana, dompet, headset, sampe motor pun saya minta. HAHAHAHA (this is just once a year)
Sebenarnya pas ngeliat kado sebanyak ini saya ngerasa sangat-sangat-sangat membebankan mereka karena saya tau setelah ulang tahun saya, mereka semua mendadak bangkrut. :3

Inilah mereka semua, teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan, yang muncul di depan pintu rumah saya tepat pukul 12:


I love you all, guys. Fahmi, Amal, Dede, Upay, Fikhi, Yudha, Akram, Echa, dan juga Atto' yang motoin kita.

Kebahagiaan belum berakhir..



Another surprise. 
Waktu itu saya keluar lamaaa banget buat ketemu sama Vanni yang besoknya mau ke Jakarta. Pas saya masuk kelas, saya disuruh keluar sama si bapak dosen. Eh tiba2 ditanyain ini tanggal berapa, dan kemudian teman-teman dari kelas sebelah masuk sambil bawa kue dan ngasih kado. :')

that was so surprising. :')

Berikut, I captured them from my birthday greeting videos.


lots of love, gengs!

Blablabla.

Saat itu senja. Diatas kita terpapar langit bercorak merah muda. Aku sedang duduk dibelakangmu, diatas jok motor yang sama, bersenandung kecil sambil memperhatikan punggungmu yang tegap. Kita berdua tak berbincang banyak. Hanya matamu yang sesekali berbicara dari kaca spion. Sementara roda motormu terus berputar menyusuri jalanan kota, diantara lalu lalang kendaraan lainnya- yang entah menuju kemana.

Senja telah berlalu. Aku sedang berjalan mendahuluimu menuju sebuah toko buku.
Aku masih ingat bagaimana kita selalu berdebat untuk hal-hal kecil yang seharusnya tak perlu diperdebatkan. Bahkan mengenai siapa diantara kita yang harus berjalan lebih dulu saat sedang jalan bersama. Padahal kita berdua tahu, harusnya kita cukup berjalan beriringan saja. Namun tabrakan bahumu ke bahuku selalu membuatku merasa gugup, dan aku tetiba saja merasa tak enak badan.

Tiba saat aku sedang duduk disampingmu. Didalam sebuah ruang bioskop bersama sebungkus popcorn caramel yang kau belikan untukku tanpa aku minta. Kita berdua masih tak berbincang banyak. Yang kuingat, kau selalu menegur saat aku terus-terusan mengecheck handphone. Aku bisa merasakannya, saat kau memalingkan pandanganmu kearahku- setiap kali aku mulai mengecheck handphone yang sedari tadi kugenggam. Namun aku terus mengacuhkan pandanganmu itu hingga akhirnya kau mengusulkan untuk keluar sebab kau tau bahwa aku juga merasakan apa yang kau rasakan: filmnya sama sekali tidak menarik. Lalu kita melangkah keluar sambil tertawa-tawa, juga tak henti berdecak: film apa yang kita tonton barusan?


Aku masih ingat, ditengah jalan pulang. Aku berlindung dibalik punggungmu ditengah udara yang dingin. Udara malam ini tak sesegar udara pagi, namun aku merasa damai setiap kali udara ini membelai tengkuk ku. Sampai aku sadar bahwa jarak ku kini begitu dekat dengan jarakmu- bahkan aku bisa mencium wangi dari pakaian yang kau kenakan itu. Ah, tiba-tiba saja aku tak ingin cepat-cepat sampai rumah..

Aku masih ingat sesampainya kita didepan rumahku. Suara ban motormu yang berdecit dan aku turun seraya melepaskan helm dan memberikannya padamu.

Aku masih ingat senyum itu.
Aku pun masih ingat bahwa aku melupakan buku yang tadi kau paksa untuk kau belikan saat di toko buku.
Aku masih ingat saat kau kembali secepat itu.
Aku masih ingat saat semudah itu untuk memintamu kembali, untuk sebuah buku yang kelupaan.

Masihkah semudah itu untuk memintamu kembali?
untuk sebuah janji yang kelupaan, mungkin?

Tak mudah lagi untuk memintamu pulang.
Lalu kuputuskan untuk membiarkan hal-hal yang kelupaan itu menjadi milikmu.

A place called home.

Setiap orang adalah rumah bagi orang yang mencintainya. 
seberapa jauhpun kita pergi, rumah adalah tempat dimana akhirnya kita akan kembali.
rumah adalah tempat dimana kita bisa merasa aman, nyaman.
rumah adalah tempat dimana kita bisa menukarkan lelah dengan rasa lega.
iya, setiap orang adalah rumah bagi orang yang mencintainya.
sebuah tempat dimana kita bisa merasakan kehangatan, yang tak mampu ditawarkan oleh tempat lain. sekiranya, tak sehangat rumah sendiri.
kadang rumah itu tak berpenghuni. sepi. dan kita seringkali merasa ada yang hilang.
kita juga sering merasa ingin minggat dari rumah.
ada saat dimana kita mencoba melarikan diri, dan ternyata tak berani
untuk pergi dalam waktu yang lama, untuk pergi dalam jarak yang jauh
sebab tak peduli seberapa jauhpun kita pergi, rumah adalah tempat dimana akhirnya kita akan kembali, lagi

seperti itulah kiranya, saya tak mampu berada cukup jauh darimu.
sebab kamu adalah rumah, bagi saya; orang yang mencintaimu
ada saat dimana saya merasa kurang nyaman dan kurang bahagia
namun rumah itu selalu tetap hangat, oleh kenangan
oleh memori yang telah kau tanamkan di setiap sudut-sudutnya
oleh kebahagiaan, oleh tangis, yang tak semua orang bisa berikan
apalagi jika itu dari dirimu


ada saat dimana kamu meninggalkan rumah itu dalam keadaan kosong
meninggalkan saya sendirian
namun saya tetap memilih untuk tinggal, membenahi ruang-ruang yang berantakan


ada saat dimana kamu pergi begitu lama 


dan saya selalu setia,
menunggu kamu pulang..